1 Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium. Dalam sistem periodik, keenam unsur itu terletak pada golongan IIA. Logam alkali tanah juga membentuk basa, tetapi lebih lemah dari logam alkali. Berbeda dengan golongan IA, senyawa dari logam golongan IIA banyak yang sukar larut dalam air.
Berdasarkanhasil yang diperoleh dari pemeriksaan Arsen (As) pada udang didapatkan kadar Arsen yaitu 0 mg/l atau setara dengan 0 mg/kg. Menurut PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor HK..4011 batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan pada udang yaitu 1,0 mg/kg.
laporanpraktikum kimia anorganik ii reaktifitas logam transisi, makalah kimia anorganik 2 unsur transisi umum pendahulian latar belakang unsur unsur transisi didefinisikan sebagai unsur unsur baik dalam atom netralnya dan atau atom dalam senyawanya mengandung konfigurasi elektronik belum
1 Disiapkan bejanana kromatografi (chamber) isi dengan fase bergerak (eluen) sampai ketinggian 0,5 cm dari dasar wadah. 2) Disiapkan kertas saring whatman dengan ukuran 7,5 x 15 cm dua lembar. 3) Dibuat garis batas (secara melintang) dengan pensil sekitar 1,5 cm dari pinggir bawah kertas dan 1,5 cm dari pinggir atas kertas.
Aluminiumlambat bereaksi dengan asam klorida encer karena adanya lapisan oksida pada aluminium sehinggga dibutuhkan pemanasan untuk mempercepat reaksi 2. Logam aluminium mudah bereaksi dengan natrium hidroksida dibandingkan dengan logam magnesium. 3. Larutan Al3+ bersifat asam dan larutan Mg2+ bersifat basa 4.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Aluminium adalah senyawa logam yang terletak pada golongan III A, dengan lambang unsur Al dan memiliki nomer atom 13. Logam aluminium merupakan logam yang memiliki kelimpahan terbesar di bumi. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan senyawa-senyawanya. Metode yang digunakan adalah pereaksian logam aluminium dengan asam, basa, dan oksigen. Aluminium bersifat amfoter tetapi lebih cepat bereaksi dengan basa daripada asam. Hal ini dikarenakan aluminium termasuk asam lewis. Aluminium yang ditetesi larutan HgCl2 membentuk aluminium amalgama dan ion-ion aluminium melarut. Larutan HgCl2 dapat membersihkan lapisan permukaan aluminium secara efektif karena larutan tersebut dapat melepaskan lapisan oksida dari aluminium. Reaksi logam aluminium dengan oksigen menghasilkan serabut seperti jarum.
0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam tersebutCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes368 views21 pagesLap. Aluminium Dan Senyawanya SelesaiDescriptionmengenai bagaimana sifat dari logam aluminium dalam asam dan dalama basa serta membandingkannya dengan logam Mg. dan juga membandingkan bagaimana sifat keasaman dan kebasaan dari kedua logam…Full description
0% found this document useful 0 votes49 views13 pagesOriginal TitleLaporan Aluminium dan © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes49 views13 pagesLaporan Aluminium Dan SenyawanyaOriginal TitleLaporan Aluminium dan HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap Praktikum Anorganik dengan judul “Aluminium danSenyawanya” disusun oleh Nama Mukmin Nim 091314022Kelas BKelompok IVTelah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten dandinyatakan Juni 2011Koordinator AsistenAsistenKurnia Ramadhani, S. SiAbdur Rahman Arif. S. SiMengetahui,Dosen Penanggung JawabDr. Pince Salempa, M. Si Percobaan “Aluminium dan Senyawanya” Percobaan Tujuan percobaan ini yaitu untuk mempelajari sifat-sifat logam aluminiumdan persenyawaannya. Teori Aluminium ialah unsur aluminium ialah Al, dan nomor atomnya ialah logam paling bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpotmobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api Wikipedia,2011.Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang ringan, tidak beracun sebagai logam,nonmagnetik dan tidak sangat lunak dan adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensialreduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di adalahunsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logamaluminium dari senyawanya Nununk, 2010. Nama aluminium diturunkan dari kata alum yang meninjuk pada senyawagaram rangkap KalSO 4 2 .12H 2 O; kata ini berasal dari bahasa latin alumen yangartinya garam pahit. Oleh Humphry Davy, logam rangkap ini diusulkan dengan namaalumium kemudian berubah menjadi aluminum. Namun, nama ini pun segeratermodifikasi menjadi aluminium yang menjadi populer di seluruh dunia kecualiAmerika Utara dimana American Chemical Society Himpunan Masyarakat Kimia Amerika pada tahun 1925 memutuskan tetap menggunakan aluminum di dalam publikasinya Sugiyarto, 2003.Aluminium merupakan unsur logam abu-abu mangkilat, lembek, dan kurangkuat tetapi di alam pada kerak bumi terutama sebagai bauksit yangmenjadi sumber ini reaktif dan segera bereaksi dengan oksigen diudara membentuk lapisan oksidanya yang membungkus badan logam sehinggamenghalangi oksidasi selanjutnya dan logam menjadi tahan karat. Campurannyadengan logam-logam seperti Ni, Cu, Zn, Si, dsb, menghasilkan alloy yang ringandengan kegunaan yang luas, misalnya untuk pesawat terbang, kapal, blok mesin, alat-alat rumah tangga, kerangka bangunan, dll. Okasidanya sebagai alumina Al 2 O 3 yang ditemukan di alam antara lain berupa merah delima, safir, korundum dan emeriyang digunakan untuk pembuatan delas dan bahan tahan panas Mulyono, 2007.Aluminium merupakan konduktor listrik yang konduktor yang baik juga buat ditempa menjadilembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang, tahan digunakan dalam banyak darinya digunakan dalam kabel bertegangan secara luasdigunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumahsebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dan sebagainya. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks Wikipedia,2011.Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan asam nitrat, logamaluminium tidak bereaksi karena permukaan menjadipasif, etapi dalam keadaan tidak murni qakan bereaksi dengan asam nitrat dalam sembarang alkalikaustik panas bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dan gas hidrogenTim Dosen Kimia Anorganik, 2010.Aluminium dengan kanfigurasi elektronik [10Ne]3s23p1 dikenal mempunyaitingkat oksidasi +3 dalam senyawanya. Logam aluminium tahan terhadap korosiudara karena reaksi antara logam aluminium dengan oksigen membentuk lapisannonpori dan membungkus permukaan logam hingga tidak terjadi reaksi lanjutSugiyarto, 2003.
0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesDescriptionLaporan Praktikum Kimia dasarCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesAluminium Dan SenyawanyaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Tujuan Percobaan Mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan senyawa-senyawanya Landasan Teori Tahun 1809 Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey dalam sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Oersted. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang memperoleh logam aluminium masih dipakai melaui proses Heroult Alian & Safikno, 2018. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb Saefulah, et al., 2018. Secara satu persatu atau bersamasama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan arus, koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan,material pesawat terbang, mobil, kapal laut, konstruksi Surdia & Saito, 1999. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodicunsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol sma. Struktur kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan yang rendah bila dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium memiliki karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3 Jeffery, et al., 1989. Aluminium banyak digunakan pada peralatan industri maupun kemasan pangan karena sifatnya yang ringan, relatif murah, dan kuat. Aluminium murni memiliki tensile strength 34 MPa dan yield strength 90 MPa. Garam aluminium tidak merusak lingkungan dan tidak beracun sehingga dapat digunakan sebagai material kemasan makanan. Selain itu, aluminium juga memiliki konduktivitas panas tinggi yaitu 247 sehingga cocok digunakan sebagai bahan konstruksi peralatan proses pengolahan bahan pangan. Namun, kontak antara aluminium dengan fluida proses atau bahan pangan berpotensi menimbulkan korosi kareana asam sitrat banyak digunakan di dalam produk minuman rasa buah. Selain itu, asam sitrat juga difungsikan sebagai bahan pengawet, anti-oksidan, penstabil, dan agen chelating pada produk-produk makanan. Di dalam larutan asam sitrat 5%-w/w, korosi aluminium akan mengakibatkan pengurangan ketebalan aluminium sekitar 10 μm/tahun pada temperatur ruang dan 0,1 mm/tahun pada temperatur 50oC. Laju korosi dipengaruhi oleh tingkat keasaman fluida, oksigen terlarut, temperatur, lama waktu kontak, dan cara kontak fluida proses. Fluida dapat berkontak dengan aluminium pada kondisi diam statik atau bergerak dinamis Nurdin, et al., 2018 Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain ringan, tahan korosi, penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium Sinha, 2003. Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat serta sangat stabil tidak bereaksi dengan lingkungannya sehingga melindungi bagian yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier titik leburnya lebih dari 2000º C. sifat mekaniknya. Ketahan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk kemurnian 99,0 % atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65 % dari hantaran listrik tembaga, tetapi masa jenisnya kira-kira sepertiganya sehingga memungkinkan untuk memperluas penampangnya. Oleh karena itu dapat dipergunakan untuk kabel tenaga dan dalam berbagai bentuk umpamanya sebagai lembaran tipis foil Totten, 2003. Alumina Al2O3 merupakan material keramik nonsilikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 2051 °C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai 1700°C. Alumina mempunyai ketahanan listrik yang tinggi dan tahan terhadap kejutan termal dan korosi. Alumina Al2O3 diperoleh dari pengolahan biji bauksit yang mengandung 50-60% Al2O3; 1- 20% Fe2O3; 1-10% silika; sedikit sekali titanium, zirkonium dan oksida logam transisi lain; dansisanya 20-30% adalah air. Aluminium oksida Al2O3 atau yang lebih dikenal dengan alumina insulator penghantar panas dan listrik yang oksida Al2O3 berperan penting dalam ketahanan logam aluminum terhadap perkaratan dengan udara, Logam aluminium sebenarnya amat mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk aluminium oksida yang terbentuk sebagai lapisan tipis yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium, Lapisan ini melindungi logam aluminium dari oksidasi lebih lanjut Sidabutar, 2017. Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui reaksi alumunium dan senyawa-senyawa pada reaksi asam, basa, dan oksigen. Alat Dan Bahan Dalam percobaan ini mengguakan alat diantaranya adalah tabung reaksi, gelas kimia pembakar spirtus. Bahan yang digunakan yaitu HCl encer, beberapa potongan logam Al, larutan HgCl2 0,1 M dalam pelarut etanol, larutan NaOH 0,1 M Skema Kerja Eksperimen 1 Gambar 1. Skema Reaksi HCl dan NaOH Eksperimen 2 Gambar 2. Skema Eksperimen 2 Eksperimen 3 Gambar 3. Skema Eksperimen 3 Hasil Berdasarkan percobaan dari reaksi Alumunium dan senyawa-senyawanya diperoleh hasil berikut table. 1 Tabel 1. Percobaan Logam Alumunium Al Dan Senyawanya Eksperimen Perlakuan Pengamatan Eksperimen 1 HCl + logam Al Muncul sedikit gelembung dan larutan tak berwarna HCl + logam Al dipanaskan Gelembung gas, perubahan warna, bening abu-abu Reaksi yang terjadi Penghilangan Oksida Al Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Setelah Oksidasi Al Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g Al OH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Eksperimen 2 NaOH + logam Al Pada Awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan NaOH + logam Al dipanaskan Terbentuk Gelembung Gas banyak Reaksi yang terjadi Penghilang Oksida Al Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g Setelah Oksidasi Al 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Eksperimen 3 logam Al diamplas + HgCl2 + O2 Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2 Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Logam Alumunium foil + HgCl2 + O2 Setelah ditambahkan HgCl2 Al foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s logam Al tdk diamplas + HgCl2 + O2 tidak terjadi perubahan terhadap logam Al Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pembahasan Eksperimen 1 Pada percobaan ini terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan HCl encer yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini yaitu. Muncul sedikit gelembung yang menandakan terbentuk nya gas H2 dan larutan tak berwarna, Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Pada percobaan ini Al pada perlakukan pertama Al bereaksi secara lambat, meskipun memiliki energi potensialnya reduksinya berharga negative, namun sukar reaktif karena Al dilapisi lapisan oksidanya, lapisan dengan ketebalan 10-4 – 10-6 mm pada permukaan luar Alumunium yang dilapisi oksida yang menghambat terjadinya reaksi. Als → Al3+ + 3e- E0 = -1,67 V 3H+ + 3e → 3/2H2 E0 = 0 V Als + 3H+ → Al3+ + 3/2 H2 E° = -1,67 V Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan HCl encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas, perubahan warna mennjadi bening menjadi abu-abu yang mendakan terbentuknya AlOH3. Perubahan ini terjadi menurut persemaan reaksi kimia Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g AlOH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Pada larutan ini bersifat asam, terdapat lebih sedikit gelembung yang merupakan gas hidrogen yang terbentuk pada reaksi Eksperimen 2 Pada percobaan seperti eksperimen 1 terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan NaOH yang telah dilarukan sebelumnya yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini pada awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan putih yang menjadi indikasi terbentuknya spesi kimia AlOH3, perubahan secara kualitatif ini dikarena oleh reaksi yang terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan NaOH encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi Ea menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas dalam jumlah banyak. Karena penambahan basa berlebih membentuk senyawa [AlOH4]– yang menyebabkan endapan menjadi larut. Pada percobaan ini gas yang terbentuk adalah gas hidrogen, gas hidrogen yang lebih banyak dihasilkan adalah pada eksperiman reaksi dengan HCl pada percobaan pertama dengan suasana Asam. Pada percobaan kedua Al bereaksi dengan NaOH dengan suasana basa. Eksperimen 3 Pada percobaan ketiga dilakukan tiga perlakuan, pada perlakuan pertama logam logam Al diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Diamati pada percobaan Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan, Al yang mengelupas ini akan beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Pada percobaan selanjutnya, Logam Alumunium foil direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Pada perlakuan ini diamati bahwa setelah ditambahkan HgCl2, Alumunium foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi. Hal ini diakbitkan pada beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pada percobaan yang ketiga, logam Al tidak diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. diamati tidak terjadi perubahan terhadap logam Al. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s pada Al2O3 stabil karena sulit bereaksi dengan udara yang ada disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam atau basa encer dan asam pekat. Hal ini menunjukkan sifat. kovalen karena jari-jari atomnya yang kecil. Kesimpulan Senyawa Alumunium dapat bereaksi dalam suasana asam ataupun basa membentuk gas H2 namun Alumunium mememiliki kecenderungan terhadap reaksi dengan suasana basa dibandingkan dengan suasana asam. Logam Alumumium bersifat Amfoter. Logam Alumunium dapat dicuci dengan HgCl2 untuk menghilangkan oksida pada Alumunium, Alumunium dapat teroksidasi pada permukaan membentuk alumina atau Al2O3, kemudian akan permukaan akan menghambat reaksi lebih lanjut pada Alumunium di dalam permukaan. Saran Perlu dilakukan pada praktikum ini untuk metoda Analisis logam Al terhadap pengaruh korosi dari konsentrasi Asam Sitrat. Daftar Pustaka Alian, H. & Safikno, F. A., 2018. Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Artificial Aging Aluminium Daur Ulang Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro. Jurnal Rekayasa Mesin, 182, pp. 79-84. Jeffery, G. H., Bassett, J., Mendham, J. & Denney, R. C., 1989. Vogel’s Textbook Of Quantitative Chemical Analysis. 5th ed. England Longman Group UK Limited. Nurdin, I., Pramujo, W. & Hary, D., 2018. Pengaruh Laju Alir Larutan Asam Sitrat terhadap Korosi Aluminium. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik , 82, pp. 53-62. Saefulah, I., Agus, P. & Ricki, H., 2018. Studi Karakteristik Sifat Mekanik Alumunium Matrix Composite Amc Paduan Al, 5%Cu, 12%Mg, 15% Sic Hasil Proses Stir Casting Dengan Variasi Temperatur Pengadukan. Jurnal TEKNIKA, 122, pp. 151-164. Sidabutar, T. E., 2017. Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Magnesium Alumina Silika Dari Abu Vulkanik Gunung Sinabung. Jurnal Teknik Mesin JTM, 61, pp. 28-35. Sinha, A. K., 2003. Physical Metallurgy Handbook. New York McGraw-Hill Companies, Inc.. Surdia, T. & Saito, S., 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta PT. Pradnya Paramita. Totten, G. E., 2003. Physical Metallurgy and Proses Handbook. New York Marcel Dekker, Inc.
laporan praktikum aluminium dan senyawanya